Pakar Ingatkan Risiko Jika Anak Tak Lagi Divaksin Jakarta – Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh setiap tanggal 23 Juli tahun ini kembali menjadi momentum refleksi akan pentingnya hak dasar anak, terutama di bidang kesehatan. Dalam rangka HAN 2025, para pakar kesehatan mengingatkan ancaman nyata jika orang tua mulai abai pada imunisasi anak. Tanpa perlindungan vaksinasi, risiko terjadinya wabah penyakit menular serius bisa kembali meningkat di Indonesia.
Hari Anak Nasional 2025 – Saatnya Kembali Ingat Pentingnya Imunisasi
Tema Besar HAN 2025: Anak Sehat, Bangsa Kuat
Pemerintah mengusung tema “Anak Sehat, Bangsa Kuat” sebagai pengingat bahwa anak-anak yang sehat secara fisik dan mental adalah fondasi masa depan Indonesia. Imunisasi menjadi salah satu pondasi penting yang harus dijaga untuk mencegah munculnya penyakit berbahaya di masa depan.
Pakar Ingatkan Risiko Ancaman Kesehatan Jika Imunisasi Diabaikan
Menurut pakar dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), jika imunisasi dasar maupun lanjutan tak lagi menjadi prioritas, penyakit-penyakit yang sudah lama tidak terdengar seperti polio, campak, dan difteri bisa kembali muncul dalam bentuk wabah.
Mengapa Imunisasi Masih Penting di Era Modern?
Herd Immunity, Benteng Kesehatan Komunitas
Vaksinasi tak hanya melindungi individu, tapi juga membangun herd immunity atau kekebalan kelompok. Jika cakupan vaksin turun drastis, anak-anak yang belum cukup umur divaksin maupun yang punya kondisi medis tertentu akan ikut terancam.
Pakar Ingatkan Risiko Bukti Nyata dari Kasus Wabah Global
Beberapa tahun terakhir, sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Inggris mengalami lonjakan kasus campak karena turunnya cakupan imunisasi. Indonesia pun sempat menghadapi KLB difteri dan campak di beberapa wilayah akibat penurunan vaksinasi selama pandemi.
Risiko Kesehatan Jika Anak Tak Lagi Divaksin
Pakar Ingatkan Risiko Penyakit Lama Bisa Kembali Mengancam
Tanpa imunisasi, penyakit seperti polio, campak, tetanus, dan pertusis (batuk rejan) akan mudah menyerang anak-anak. Gejala yang muncul bukan hanya demam, tapi juga komplikasi berat seperti kelumpuhan, pneumonia, hingga kematian.
Beban Kesehatan Nasional Meningkat
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diakibatkan penyakit menular bisa membebani sistem kesehatan, menambah biaya rumah sakit, dan mengganggu proses belajar anak di sekolah. Pada akhirnya, kualitas SDM bangsa pun bisa terpengaruh.
Kenapa Banyak Orang Tua Mulai Ragu pada Imunisasi?
Munculnya Hoaks dan Misinformasi
Era digital mempercepat penyebaran berita bohong tentang bahaya vaksin. Banyak orang tua termakan isu palsu soal efek samping vaksin, padahal kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang dan bisa diantisipasi.
Pakar Ingatkan Risiko Ketakutan Efek Samping, Padahal Umumnya Ringan
Dokter menegaskan bahwa efek samping vaksin biasanya hanya demam ringan atau bengkak di lokasi suntikan. Manfaat jauh lebih besar daripada risiko yang ada.
Upaya Pemerintah dan Pakar Kesehatan Menjaga Cakupan Vaksinasi
Pakar Ingatkan Risiko Edukasi di Sekolah, Puskesmas, dan Media
Pemerintah terus menggalakkan sosialisasi pentingnya imunisasi di berbagai saluran, mulai dari posyandu, sekolah, hingga media sosial. Dokter, guru, dan tokoh agama turut dilibatkan agar pesan lebih diterima masyarakat.
Pakar Ingatkan Risiko Program Imunisasi Kejar dan Imunisasi Lengkap
Bagi anak yang sempat tertinggal jadwal imunisasi karena pandemi atau alasan lain, tersedia program imunisasi kejar di fasilitas kesehatan. Orang tua diimbau untuk segera melengkapi imunisasi dasar dan booster sesuai jadwal Kemenkes.
Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Pastikan Anak Mendapat Imunisasi Dasar dan Lanjutan
Cek buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau tanyakan langsung ke puskesmas/dokter anak, apakah imunisasi anak Anda sudah lengkap. Vaksinasi yang rutin diberikan mulai bayi hingga usia sekolah meliputi BCG, DPT, Polio, Campak-Rubella, Hepatitis B, Hib, dan vaksin lanjutan seperti Tdap dan HPV.
Pakar Ingatkan Risiko Dapatkan Informasi dari Sumber Terpercaya
Jangan mudah percaya berita viral yang tidak jelas sumbernya. Selalu konsultasikan segala kekhawatiran soal vaksin kepada dokter, bidan, atau tenaga kesehatan resmi.
Pesan Pakar di Hari Anak Nasional 2025
Jangan Sampai “Lengah” Akibatkan Wabah Kembali
Pakar kesehatan anak menekankan, generasi emas Indonesia tidak akan tercapai jika wabah penyakit lama kembali mengancam. “Imunisasi adalah hak anak yang tidak boleh diabaikan. Jangan lengah, cegah penyakit sejak dini, lindungi masa depan mereka,” tegas dr. Anggia, Sp.A dari IDAI.
Lindungi Anak, Lindungi Bangsa
Hari Anak Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa kesehatan anak bukan hanya urusan keluarga, tapi tanggung jawab bersama. Imunisasi adalah investasi penting untuk masa depan Indonesia yang kuat dan berdaya saing.
Pakar Ingatkan
Tanpa imunisasi, anak-anak Indonesia berisiko mengalami kembali penyakit mematikan yang selama ini sudah bisa dicegah. Momen Hari Anak Nasional 2025 harus jadi ajakan bersama untuk tidak lengah menjaga cakupan vaksinasi. Orang tua, guru, tenaga kesehatan, dan seluruh masyarakat wajib berperan aktif memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan terlindungi dari penyakit berbahaya.