Bank Indonesia (BI) sedang memperkuat sistem pembayaran digital di Indonesia dengan pengembangan Rupiah Digital sebagai alat pembayaran yang sah. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengumumkan bahwa penerbitan road map atau peta jalan Rupiah Digital akan dilakukan pada tahun depan. Rencananya, BI akan membuat prototipe untuk menguji gagasan dan konsep pengembangan perangkat lunak dalam tahap yang disebut “proof of concept”.
Apa itu Rupiah Digital?
Rupiah Digital merupakan Central Bank Digital Currency (CBDC) yang dikembangkan oleh Bank Indonesia. Konsep CBDC mulai diadopsi oleh bank sentral di beberapa negara dalam beberapa tahun terakhir sebagai respons terhadap perkembangan teknologi di sektor keuangan. Rupiah ini merupakan inovasi di sektor keuangan online yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perputaran uang masyarakat, sambil menjaga keamanannya dengan diatur oleh otoritas keuangan yang sah.
Perlu dipahami bahwa Rupiah Digital berbeda dengan instrumen pembayaran digital lainnya seperti dompet digital (e-Wallet) dan mata uang kripto seperti Bitcoin. Rupiah Baruditerbitkan secara virtual dan disimpan melalui platform digital. Rupiah menggunakan struktur pencatatan yang terdesentralisasi, transparan, dan real-time berkat penggunaan teknologi blockchain, sementara mata uang kripto dikembangkan secara privat dengan struktur pencatatan yang terdesentralisasi sepenuhnya.
Perbedaan Rupiah Digital dengan Bitcoin dan Dompet
Rupiah Online memiliki perbedaan mendasar dengan Bitcoin. Salah satu perbedaan utama terletak pada otoritas yang menerbitkan uang, format, jaminan keamanan, transparansi identitas nasabah, struktur pencatatan transaksi, dan risikonya.
Bitcoin merupakan salah satu mata uang kripto yang dikembangkan secara privat. Struktur pencatatan transaksinya terdesentralisasi sepenuhnya, tetapi kurang transparan dalam hal identitas nasabah. Meskipun pencatatan transaksi uang tercatat secara real-time, nilai Bitcoin cenderung volatile karena identitas nasabah bisa dibuat anonim.
Sementara itu, dompet digital seperti GoPay, Ovo, dan Dana sejatinya hanya sebagai tempat penyimpanan uang fisik dalam bentuk digital. Dompet digital memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai transaksi melalui satu aplikasi, mulai dari pembayaran hingga investasi. Namun, struktur pencatatan transaksi dompet digital masih menggunakan metode manual yang tersentralisasi.
Rupiah Baru, di sisi lain, merupakan uang virtual yang diterbitkan oleh otoritas keuangan yang sah. Penggunaan teknologi blockchain pada rupiah baru memungkinkan pencatatan transaksi yang lebih transparan, real-time, dan terdesentralisasi. Hal ini menjaga keamanan dan mengurangi risiko nilai uang yang volatile. Rupiah juga memiliki cakupan akses yang lebih terbuka, baik untuk transaksi ritel maupun transaksi wholesale.
Roadmap Pengembangan Rupiah Digital
Bank Indonesia telah merumuskan roadmap pengembangan Rupiah sebagai bagian dari pengembangan ekonomi dan keuangan digital (EKD) nasional. Tujuan utama dari pengembangan ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan volume serta frekuensi transaksi pembayaran digital.
Pada tahap pertama, BI akan memulai proyek Garuda Teknologi Baru dengan fokus pada penerbitan, pemusnahan, dan transfer antar-bank. Tahap ini akan melibatkan model bisnis “wholesaler” yang akan memungkinkan BI untuk fokus pada penerbitan dan pengedaran Rupiah Baru melalui platform Khazanah Digital Rupiah yang sedang dikembangkan.
Pada tahap kedua akan diperluas untuk mendukung operasi moneter dan pengembangan pasar keuangan. Tahap ini bertujuan untuk memperluas penggunaan Rupiah dalam berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan di Indonesia.
Pada tahap ketiga akan berinteraksi dengan Rupiah ritel secara end-to-end, yang memungkinkan masyarakat umum menggunakan Teknologi Baru dalam transaksi sehari-hari. Bank dan nonbank yang dipilih akan menjadi penyedia layanan transaksi ritel menggunakan Rupiah Digital.
Keuntungan Penggunaan Rupiah Digital
Penggunaannya memiliki sejumlah keuntungan potensial bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Beberapa keuntungan tersebut meliputi:
Efektivitas dan efisiensi
Penggunaan Rupiah Digital diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perputaran uang masyarakat, karena transaksi dapat dilakukan secara real-time dan transparan.
Keamanan yang lebih baik
Rupiah Digital dilindungi oleh otoritas keuangan yang sah, sehingga lebih aman daripada mata uang kripto yang dikembangkan secara privat. Penggunaan teknologi blockchain juga memberikan keamanan tambahan pada Teknologi Baru.
Kemudahan akses
Rupiah Digital memiliki cakupan akses yang lebih terbuka, sehingga dapat digunakan oleh publik dalam berbagai transaksi ritel. Hal ini memudahkan masyarakat untuk menggunakan Rupiah Online dalam kegiatan sehari-hari.
Dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi: Pengembangan Teknologi Baru merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ekonomi dan keuangan digital di Indonesia. Dengan meningkatnya volume dan frekuensi transaksi pembayaran digital, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Rupiah Online merupakan Central Bank Digital Currency (CBDC) yang dikembangkan oleh Bank Indonesia sebagai alat pembayaran digital yang sah. Uang ini berbeda dengan instrumen pembayaran digital lainnya seperti dompet digital dan mata uang kripto. Penggunaan Rupiah Baru diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perputaran uang masyarakat, sambil menjaga keamanannya dengan diatur oleh otoritas keuangan yang sah.
Bank Indonesia telah merumuskan roadmap pengembangan Rupiah baruuntuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan volume serta frekuensi transaksi pembayaran digital. Penggunaannya memiliki sejumlah keuntungan potensial bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia, termasuk efektivitas dan efisiensi yang lebih baik, keamanan yang lebih tinggi, kemudahan akses, dan dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengembangan ini merupakan langkah maju dalam memperkuat sistem pembayaran digital di Indonesia, dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.