Film horor Trinil: Kembalikan Tubuhku, karya sineas Hanung Bramantyo, telah dirilis di bioskop Indonesia dan beberapa negara tetangga sejak Kamis, 4 Januari 2024. Menariknya, film ini diadaptasi dari sandiwara radio pada tahun 1980-an. Dalam artikel ini, kita akan membahas sinopsis film Trinil: Kembalikan Tubuhku serta para pemeran dan fakta menarik di balik produksinya.
Rara dan Sutan, setelah berbulan madu, siap memulai hidup baru. Rara merupakan pewaris tunggal perkebunan teh terbesar di Jawa Tengah, sementara Sutan kembali menjadi perawat di rumah sakit. Mereka berdua yakin bahwa mereka bisa bahagia. Namun, kepercayaan mereka terusik ketika Rara mengalami kejadian-kejadian aneh yang membuat Sutan merasa cemas.
Rara meyakinkan Sutan bahwa semuanya akan baik-baik saja dan alasan tidurnya terganggu karena lelah mengurus perkebunan. Namun, demi keselamatan Rara, Sutan meminta bantuan Yusof, teman sekolahnya yang mampu menangani berbagai kasus mistis. Awalnya, Rara menolak ide Sutan, namun ketika suasana di dalam rumah semakin mencekam karena teror hantu kepala tanpa tubuh yang terus berdatangan sambil berkata ‘Trinil, gelembung balekno-ku’, Rara tidak punya pilihan lain.
Siapakah hantu kepala tanpa tubuh tersebut? Mengapa dia meminta jenazahnya dikembalikan? Dan siapa sebenarnya Trinil?
Fakta Menarik Trinil yang Banyak Belum Tahu
Film horor selalu diminati oleh masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat film-film yang dapat membuat bulu kuduk merinding seperti “Pengabdi Setan”, “Jailangkung” (2017), dan “Suzanna: Bernapas dalam Kubur” (20…) menjadi laku keras di pasaran. Begitu pula dengan film Trinil: Kembalikan Tubuhku yang mendapatkan animo besar dari masyarakat.
Film ini menandai kembalinya Hanung Bramantyo ke genre horor setelah 17 tahun berpisah. Selain itu, film ini juga menjadi momen pertama bagi Wulan Guritno untuk bermain film bersama putrinya, Shalom Razade. Meski keduanya tidak tampil dalam satu frame karena Shalom Razade memerankan karakter Ayu versi muda, kehadiran keduanya dalam film ini menjadi nilai tambah yang menarik.
Selain itu, Trinil: Kembalikan Tubuhku juga menandai kembalinya penulis skenario Haqi Ahmad ke layar lebar setelah vakum selama 4 tahun. Sebelumnya, ia menulis film Rasuk 2 yang dibintangi oleh Nikita Willy. Kolaborasi antara Haqi Ahmad dan Hanung Bramantyo dalam film ini menghasilkan sebuah film horor berfondasi drama yang kuat. Film ini tidak hanya menakut-nakuti penonton, tetapi juga menghadirkan cerita yang menarik dan emosional.
Kesimpulan Film Trinil Tahun 1980
Trinil: Kembalikan Tubuhku adalah film horor yang diadaptasi dari sandiwara radio pada tahun 1980-an. Film ini mengisahkan tentang Rara dan Sutan yang menghadapi teror hantu kepala tanpa tubuh setelah Rara mengalami kejadian-kejadian aneh. Film ini juga menandai kembalinya Hanung Bramantyo ke genre horor setelah 17 tahun berpisah, serta menjadi momen pertama bagi Wulan Guritno untuk bermain film bersama putrinya, Shalom Razade. Kolaborasi antara Haqi Ahmad dan Hanung Bramantyo dalam film ini menghasilkan sebuah film horor berfondasi drama yang kuat. Trinil: Kembalikan Tubuhku menjadi salah satu film horor yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia.